Penghargaan sebagai Bentuk Apresiasi kepada Pegawai

USAHA untuk mendapatkan tenaga kerja yang profesional sesuai dengan tuntutan jabatan diperlukan suatu pembinaan yang berkesinambungan, yaitu suatu usaha kegiatan perencanaan, pengorganisasian, penggunaan,dan pemeliharaan tenaga kerja agar mampu melaksanakan tugas dengan efektif dan efisien.

Sebagai langkah nyata dalam hasil pembinaan maka diadakan pemberian penghargaan pegawai yang telah menunjukkan prestasi kerja yang baik. Adapun pengertian dari penghargaan dalam perusahaan kerap dalam bentuk pemberian berupa piagam dan sejumlah uang dari perusahaan pegawai yang mempunyai prestasi. Ada juga perusahaan yang memberikan penghargaan kepada pegawai karena masa kerja dan pengabdiannya dapat dijadikan teladan bagi pegawai lainnya. Pemberian penghargaan karena masa kerja pegawai bertujuan untuk memotivasi gairah dan loyalitas perusahaan.

Pemberian penghargaan tersebut merupakan upaya perusahaan dalam memberikan balas jasa atas hasil kerja pegawai,sehingga dapat mendorong pegawai bekerja lebih giat dan berpotensi. Pegawai memerlukan suatu penghargaan pada saat hasil kerjanya telah memenuhi atau bahkan melebihi standar yang telah ditentukan oleh perusahaan. Penghargaan ini dapat berupa pujian. Tidak hanya kalau pegawai melakukan kesalahan memperoleh makian dari pimpinan. Pegawai bekerja mempunyai tujuan,antara lain untuk memperoleh penghasilan agar kebutuhan dan keinginannya dapat direalisasikan.

Seorang pegawai akan mendapatkan kepuasan kerja jika memersepsikan bahwa imbalan yang diterimanya baik berupa gaji, insentif, tunjangan dan penghargaan lainnya yang tidak berbentuk materi atas pelaksanaan pekerjaan yang dilakukannya nilainya lebih tinggi daripada pengorbanannya berupa tenaga dan ongkos yang telah dikeluarkannya untuk melaksanakan pekerjaan itu. Founder PT Manajemen Kinerja Utama Yodhia Antariksa menjelaskan, penghargaan semacam hadiah atau apresiasi perusahaan terhadap karyawan.

Hal itu bisa disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya kinerja atau prestasi kerja atau melampaui target kinerja yang dibebankan. Ada juga karena hadiah atau apresiasi karena adanya semacam lomba yang khusus dilakukan oleh perusahaan. Misalnya lomba inovasi atau lomba seperti total quality management award.

 

 

”Hadiah karena pegawai telah memberikan dedikasi yang luar biasa bagi perusahaan. Misalnya menyelamatkan aset perusahaan dari gangguan pihak eksternal,” terangnya. Perusahaan juga kerap memberikan hadiah karena pegawai telah berhasil menuntaskan proyek khusus lebih cepat dari tenggat waktu, dan mutunya memuaskan. Serta hadiah karena masa kerja.

Misalkan saja setelah 20 tahun bekerja, kemudian mendapatkan hadiah pin emas dari perusahaan. Dari beberapa jenis penghargaan di atas, terang Yodhia, semua baik. Kecuali penghargaan yang terkait dengan masa kerja.Dia menambahkan penghargaan tidak selalu terkait dengan masa kerja. Penghargaan seperti itu dianggap kurang afdol karena cenderung tidak mampu memotivasi pegawai. Menurut dia, hadiah atau penghargaan layak diberikan karena dapat memotivasi pegawai untuk memberikan prestasi atau kinerja yang lebih bagus.Ini juga akan menimbulkan rasa bangga bagi pegawai. ”Sehingga memacu mereka untuk lebih produktif dalam bekerja,” ucapnya.

Kalau untuk penghargaan yang diberikan lomba seperti lomba inovasi atau Quality Management. Biasanya sudah ada kriteria baku, menyangkut aspek terobosan program yang dijalankan, kemudahan untuk aplikasinya dan impact financial bagi perusahaan. Konsultan HRD dari SIEN Consultants Reko Handoyo menambahkan, penghargaan adalah personal acknowledgement atau yang lebih dikenal dengan pengidentifikasian seseorang kepada orang lain. Di mana seseorang dikenali karena performa dan prestasi yang di miliki ketika bekerja.

Penghargaan bisa bermacammacam, ada dalam bentuk bonus, promosi, penambahan tanggung jawab yang bagi beberapa pegawai bisa menjadi beban namun bagi beberapa pegawai lainnya dapat menjadi poin penghargaan bagi dirinya. Tapi yang pasti perusahaan harus memberikan nilai lebih. ”Kadang kala tidak seluruhnya mengenai uang,” tuturnya.

Bentuk penghargaan yang paling baik adalah membuat pegawai mengetahui kalau dirinya dihargai oleh perusahaan,bukan hanya oleh sekelompok kecil orang. Beberapa perusahaan kadang kala menempatkan foto pegawai yang paling berprestasi di area pabrik untuk menegaskan bahwa pegawai tersebut dapat menjadi panutan bagi yang lain.

Dia menjelaskan, perusahaan harus memberikan penghargaan kepada pegawai. Pemikirannya sederhana, karena perusahaan harus menempatkan karyawan sebagai bagian dari modal,dan sangat disayangkan kalau modal yang paling berharga dilepas hanya karena personal tersebut tidak dihargai.

(rhs)

 

 

 

 

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah pengaruh dari Sistem penghargaan terhadap kinerja pegawai di AJB Bumiputera 1912 Cabang Soreang. Yang ditandai dengan kurang tercapainya perolehan nasabah (SP) dan premi pertama (PP), sehingga berpotensi menjadi penghambat bagi tercapainya tujuan perusahaan. Teori yang dikemukakan oleh Abraham Maslow mengenai hirarki kebutuhan yang harus dipenuhi oleh seorang pegawai, didorong dengan apa yang dikatakan oleh Patton dalam ivancevich mengenai sistem penghargaan yang dapat membantu dalam proses pemberian penghargaan tersebut. Dengan bertambahnya kualitas dari sistem penghargaan yang ada, maka bertambahlah kinerja yang dimiliki oleh masing-masing pegawai seperti apa yang dikatakan oleh Tohardi. Yang diperkuat oleh indikator-indikator dari sebuah kinerja. Dalam penelitian ini digunakan metode penelitian deskriptif dan verifikatif, yang dilakasanakan melalui pengumpulan data dilapangan. Maka metode penelitiannya adalah metode survey explanatory, yang diambil melalui populasi yang berjumlah 66 orang dengan diikuti oleh pengujian instrumen. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji regresi linier sederhana, yang akan dilanjutkan dengan pengujian hipotesis. Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel sistem penghargaan berada pada kategori cukup efektif sedangkan variabel kinerja pegawai berada pada kategori cukup tinggi. Data berdistribusi normal dan berpola linier. Dari hasil uji hipotesis diperoleh bahwa pengaruh variabel sistem penghargaan terhadap kinerja pegawai signifikan..

 

Penghargaan sebagai Bentuk Apresiasi kepada Pegawai

Sebagai langkah nyata dalam hasil pembinaan maka diadakan pemberian penghargaan pegawai yang telah menunjukkan prestasi kerja yang baik. Adapun pengertian dari penghargaan ini dalam perusahaan kerap dalam bentuk pemberian berupa piagam dan sejumlah uang dari perusahaan pegawai yang mempunyai prestasi. Ada juga perusahaan yang memberikan penghargaan kepada pegawai karena masa kerja dan pengabdiannya dapat dijadikan teladan bagi pegawai lainnya. Pemberian penghargaan karena masa kerja pegawai bertujuan untuk memotivasi gairah dan loyalitas perusahaan ini juga dilakukan oleh kantor Cabang Setiabudi Bandung.

Kegiatan acara rapat bulanan yang diadakan di KC Setiabudi yang beralamat Jl Dr Setiabudi no 94 Bandung dilaksanakan tanggal 06 Oktober 2015 yang dipimpin oleh Kepala Cabang Bpk Joko Kelono memberikan penghargaan atau reward kepada agen yang berprestasi yang menutup produk BP Maxi dan juga  PP (Premi Pertama) yang 10 SP (Surat Permintaan) terdiri dari 3 orang yaitu agen dan Supervisor Pemberian penghargaan tersebut merupakan upaya perusahaan dalam memberikan balas jasa atas hasil kerja pegawai,sehingga dapat mendorong pegawai bekerja lebih giat dan berpotensi. Pegawai memerlukan suatu penghargaan pada saat hasil kerjanya telah memenuhi atau bahkan melebihi standar yang telah ditentukan oleh perusahaan. Penghargaan ini dapat berupa pujian. Tidak hanya kalau pegawai melakukan kesalahan memperoleh makian dari pimpinan. Pegawai bekerja mempunyai tujuan,antara lain untuk memperoleh penghasilan agar kebutuhan dan keinginannya dapat direalisasikan. Dari apresiasi ini bisa menjadi semangat kerja para agen dan Supervisor untuk membuka pasar Asuransi Bumiputera 1912 yang besar dan penghargaan ini juga tidak dilakukan di kantor Cabang Setiabudi Bandung saja tetapi dikantor Cabang Asuransi Bumiputera 1912  Wilayah Jawa Barat I/ Bandung.

PEMBERIAN REWARD PREMI INCOME 100 % KANTOR WILAYAH BANDUNG

Pemberian reward pada acara rapat bulanan di kantor wilayah Bandung pada tanggal (04/01/2015) di Gedung  Wisma AJB Bumiputera 1912, Jl. Asia Afrika No 141-147. Pada rapat bulanan setiap kepala cabang berkumpul dan kepala bagian juga dipimpin kepala wilayah Bpk Rolexon Napitupulu,acara rapat bulan ini membahas tentang mutasi berbagai kantor cabang dan juga pemberian Reward yang mencapai 100%.  Setiap manusia memiliki peranan yang sangat penting, baik secara individu maupun kelompok. Maju tidaknya suatu perusahaan tergantung dari Sumber Daya Manusianya. Meskipun perusahaan memiliki fasilitas dan teknologi yang memadai, tetapi jika tidak didukung dengan Sumber Daya Manusia yang handal, maka tujuan perusahaan yang sudah direncanakan sebelumnya tidak akan mungkin dapat tercapai. SDM adalah salah satu faktor produksi yang menjadi penggerak utama jalannya proses produksi dalam perusahaan. Seorang pemimpin yang efektif mampu menerapkan gaya kepemimpinan yang tepat untuk situasi tertentu, berwibawa, dapat menyesuaikan diri dan mampu membiasakan diri dengan kebutuhan individu dan kelompok dalam perusahaan. Selain itu dalam perusahaan diperlukan adanya komunikasi yang tepat, mudah dan efektif antara pemimpin dengan karyawan. Komunikasi yang efektif dapat memperlancar aktivitas perusahaan sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui keadaan/gambaran gaya kepemimpinan pada Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 ; 2) mengetahui keadaan/gambaran prestasi kerja karyawan pada Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiuptera 1912 ; 3) mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan direktif, gaya kepemimpinan suportif, gaya kepemimpinan orientasi pencapaian dan gaya kepemimpinan partisipatif secara parsial terhadap prestasi kerja karyawan pada Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912  ; 4) mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan direktif, gaya kepemimpinan suportif, gaya kepemimpinan orientasi pencapaian dan gaya kepemimpinan partisipatif secara simultan terhadap prestasi kerja karyawan pada Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912                      ; 5) mengetahui gaya kepemimpinan mana yang berpengaruh dominan terhadap prestasi kerja karyawan pada Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912.
Gaya kepemimpinan Partisipatif merupakan gaya kepemimpinan yang paling dominan untuk meningkatkan prestasi kerja karyawan dan mencapai tujuan perusahaan secara optimal pada Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 cabang Wlingi, maka langkah selanjutnya adalah mempertahankannya dan ada yang perlu ditekankan lagi yaitu pimpinan meningkatkan prestasi kerja para karyawannya dengan cara mengajak para karyawannya untuk berkonsultasi tentang bagaimana caranya perusahaan yang ia pimpin mengalami peningkatan dari semua aspek. Disamping itu juga pimpinan cabang dalam membuat keputusan sangat mempertimbangkan dengan serius saran bawahan agar nantinya dalam pelaksanaanya tidak ada pihak yang dirugikan. Sehingga tiap karyawannya akan mempunyai suatu tanggung jawab tidak hanya bagi dirinya sendiri dan pekerjaannya tetapi juga terhadap perusahaan yang menaungi mereka bekerja.