Asuransi Terbaik 2015 Versi “Majalah Investor”

Sumber : http://www.beritasatu.com/ekonomi/289801-asuransi-terbaik-2015-versi-majalah-investor.html

Jakarta – Delapan perusahaan asuransi nasional meraih predikat ‘Asuransi Terbaik 2015’ versi Majalah Investor, terdiri atas tiga asuransi jiwa, empat asuransi umum dan satu reasuransi, Kamis (9/7).

Selain itu, diberikan pula penghargaan khusus untuk satu asuransi jiwa dan satu asuransi umum. Delapan asuransi terbaik dari asuransi jiwa dan umum terpilih dari 12 peraih nominasi yang memperoleh skor tertinggi di kelompok aset masing-masing.

Pada kelompok asuransi jiwa, penghargaan diberikan kepada tiga perusahaan asuransi jiwa, yaitu PT Prudential Life Assurance untuk kategori aset di atas Rp 15 triliun, PT Panin Dai-ichi Life untuk kategori aset antara Rp 5 triliun sampai Rp 15 triliun, dan PT Asuransi Jiwa Mandiri Inhealth Indonesia untuk kategori aset di atas Rp 1 triliun hingga Rp 5 triliun.

Pada kelompok asuransi umum, penghargaan diberikan kepada empat perusahaan asuransi. Dua perusahaan asuransi, PT Asuransi Adira Dinamika dan PT Sinarmas, menjadi juara kembar pada kategori aset di atas Rp 3 triliun. PT Asuransi Bangun ASKRIDA berhasil menjadi perusahaan asuransi terbaik untuk kategori aset antara Rp 1 triliun sampai Rp 3 triliun, dan PT Asuransi Umum BCA terbaik untuk kategori aset antara Rp 250 miliar sampai Rp 1 triliun. Sedangkan, penghargaan untuk reasuransi terbaik jatuh ke tangan PT Reasuransi Nasional Indonesia.

Dalam penjurian Asuransi Terbaik 2015, penilaian yang dilakukan tidak hanya meliputi penilaian kuantitatif, tetapi juga penilaian kualitatif. Untuk penilaian kualitatif, Dewan Juri memasukkan penilaian interviu dengan para peraih nominasi. Pada penjurian tahun ini, 12 perusahaan asuransi yang terpilih sebagai nominasi adalah PT Prudential Life Assurance, PT AXA Mandiri Financial Services, PT Panin Dai-ichi Life, PT Commonwealth Life, PT Asuransi Jiwa Mandiri Inhealth Indonesia, PT Ace Life Assurance, PT Asuransi Adira Dinamika, PT Asuransi Sinarmas, PT Asuransi Bangun ASKRIDA, PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk, PT Asuransi Umum BCA , dan PT Asoka Mas.

Investor juga memberikan penghargaan khusus untuk asuransi jiwa dan umum yang mencatat pertumbuhan premi terbesar selama tiga tahun. Penghargaan khusus untuk asuransi jiwa diberikan kepada PT Ace Life Assurance. Sedangkan penghargaan khusus untuk asuransi umum diberikan kepada PT Mandiri AXA General Insurance.

Kriteria Pemeringkatan

Menurut ketua Dewan Juri Herris Simandjuntak, tema pemeringkatan asuransi tahun ini adalah “Ketahanan Perusahaan Asuransi Menghadapi Pertumbuhan Ekonomi yang Menurun”.

“Tema ini terkait dengan kondisi ekonomi Indonesia yang sedang mengalami penurunan pertumbuhan. Kita ingin tahu, bagaimana perusahaan asuransi menghadapinya,” ujarnya. Ketahanan menghadapi kondisi ekonomi itu, merupakan salah satu pertanyaan yang diajukan Dewan Juri dalam interviu dengan para peraih nominasi.

Wawancara dengan peraih nominasi, menurut Herris, merupakan salah satu bagian penting dalam penjurian. Dalam wawancara, tim juri bisa mengkonfirmasikan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan, dan mendalaminya bila dirasa ada hal-hal yang kurang jelas.

“Selain itu, tim juri menanyakan tiga aspek yakni aspek strategis, kesiapan menghadapi persaingan dan pemberlakuan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), serta aspek implementasi GCG dan CSR. Dengan wawancara tersebut kami memiliki penilaian yang lebih komprehensif,” papar Herris Simandjuntak dalam penganugerahan penghargaan Asuransi Terbaik 2015 versi Majalah Investor, di Ballroom 2, Ritz Carlton Mega Kuningan, Jakarta, Kamis (9/7).

Pemeringkatan ini menggunakan 14 kriteria, baik untuk asuransi umum, asuransi jiwa, maupun reasuransi. Kriteria untuk asuransi umum meliputi, pertumbuhan aset rata-rata 2010–2014, pertumbuhan jumlah investasi rata-rata 2010-2014, pertumbuhan ekuitas rata-rata 2010-2014, pertumbuhan premi penutupan langsung 2010-2014, pertumbuhan premi neto rata-rata 2010-2014, pertumbuhan hasil underwriting rata-rata 2010-2014, pertumbuhan hasil investasi rata-rata 2010-2014, pertumbuhan laba bersih rata-rata 2010-2014, pangsa pasar premi neto tahun 2015, rasio underwriting terhadap premi neto 2015, TATO (Total Aset Turn Over) 2015, ROA (return on assets) 2015, ROE (return on equity) 2015, dan RBC (risk based capital) 2015.

Sementara itu, 14 kriteria untuk asuransi umum, mayoritas sama dengan asuransi jiwa, kecuali kriteria pertumbuhan premi penutupan langsung rata-rata 2010-2014 yang khusus berlaku untuk asuransi umum. Lalu pertumbuhan hasil underwriting rata-rata 2010-2014) dan rasio underwriting terhadap premi neto yang berlaku untuk asuransi umum dan reasuransi. Sedangkan kriteria pertumbuhan premi bruto 2010-2014 khusus berlaku untuk reasuransi.

Tidak semua perusahaan asuransi diperingkat. Ada seleksi awal yang meliputi, laporan keuangan 2014 yang dipublikasi harus sudah diaudit, laporan keuangan 2014 tidak mendapat opini disclaimer, RBC minimal 120%, masih beroperasi hingga pemeringkatan ini dibuat, tidak dalam status PKU (pembatasan kegiatan usaha) oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tidak dalam kondisi khusus (run off, masa transisi, dll), ekuitas minimal Rp 50 miliar, aset asuransi umum tahun 2014 di atas Rp 100 miliar, aset asuransi jiwa tahun 2014 di atas Rp 1 Triliun, tidak menderita rugi tahun 2014, serta data lengkap.

 

Penghargaan sebagai Bentuk Apresiasi kepada Pegawai

USAHA untuk mendapatkan tenaga kerja yang profesional sesuai dengan tuntutan jabatan diperlukan suatu pembinaan yang berkesinambungan, yaitu suatu usaha kegiatan perencanaan, pengorganisasian, penggunaan,dan pemeliharaan tenaga kerja agar mampu melaksanakan tugas dengan efektif dan efisien.

Sebagai langkah nyata dalam hasil pembinaan maka diadakan pemberian penghargaan pegawai yang telah menunjukkan prestasi kerja yang baik. Adapun pengertian dari penghargaan dalam perusahaan kerap dalam bentuk pemberian berupa piagam dan sejumlah uang dari perusahaan pegawai yang mempunyai prestasi. Ada juga perusahaan yang memberikan penghargaan kepada pegawai karena masa kerja dan pengabdiannya dapat dijadikan teladan bagi pegawai lainnya. Pemberian penghargaan karena masa kerja pegawai bertujuan untuk memotivasi gairah dan loyalitas perusahaan.

Pemberian penghargaan tersebut merupakan upaya perusahaan dalam memberikan balas jasa atas hasil kerja pegawai,sehingga dapat mendorong pegawai bekerja lebih giat dan berpotensi. Pegawai memerlukan suatu penghargaan pada saat hasil kerjanya telah memenuhi atau bahkan melebihi standar yang telah ditentukan oleh perusahaan. Penghargaan ini dapat berupa pujian. Tidak hanya kalau pegawai melakukan kesalahan memperoleh makian dari pimpinan. Pegawai bekerja mempunyai tujuan,antara lain untuk memperoleh penghasilan agar kebutuhan dan keinginannya dapat direalisasikan.

Seorang pegawai akan mendapatkan kepuasan kerja jika memersepsikan bahwa imbalan yang diterimanya baik berupa gaji, insentif, tunjangan dan penghargaan lainnya yang tidak berbentuk materi atas pelaksanaan pekerjaan yang dilakukannya nilainya lebih tinggi daripada pengorbanannya berupa tenaga dan ongkos yang telah dikeluarkannya untuk melaksanakan pekerjaan itu. Founder PT Manajemen Kinerja Utama Yodhia Antariksa menjelaskan, penghargaan semacam hadiah atau apresiasi perusahaan terhadap karyawan.

Hal itu bisa disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya kinerja atau prestasi kerja atau melampaui target kinerja yang dibebankan. Ada juga karena hadiah atau apresiasi karena adanya semacam lomba yang khusus dilakukan oleh perusahaan. Misalnya lomba inovasi atau lomba seperti total quality management award.

 

 

”Hadiah karena pegawai telah memberikan dedikasi yang luar biasa bagi perusahaan. Misalnya menyelamatkan aset perusahaan dari gangguan pihak eksternal,” terangnya. Perusahaan juga kerap memberikan hadiah karena pegawai telah berhasil menuntaskan proyek khusus lebih cepat dari tenggat waktu, dan mutunya memuaskan. Serta hadiah karena masa kerja.

Misalkan saja setelah 20 tahun bekerja, kemudian mendapatkan hadiah pin emas dari perusahaan. Dari beberapa jenis penghargaan di atas, terang Yodhia, semua baik. Kecuali penghargaan yang terkait dengan masa kerja.Dia menambahkan penghargaan tidak selalu terkait dengan masa kerja. Penghargaan seperti itu dianggap kurang afdol karena cenderung tidak mampu memotivasi pegawai. Menurut dia, hadiah atau penghargaan layak diberikan karena dapat memotivasi pegawai untuk memberikan prestasi atau kinerja yang lebih bagus.Ini juga akan menimbulkan rasa bangga bagi pegawai. ”Sehingga memacu mereka untuk lebih produktif dalam bekerja,” ucapnya.

Kalau untuk penghargaan yang diberikan lomba seperti lomba inovasi atau Quality Management. Biasanya sudah ada kriteria baku, menyangkut aspek terobosan program yang dijalankan, kemudahan untuk aplikasinya dan impact financial bagi perusahaan. Konsultan HRD dari SIEN Consultants Reko Handoyo menambahkan, penghargaan adalah personal acknowledgement atau yang lebih dikenal dengan pengidentifikasian seseorang kepada orang lain. Di mana seseorang dikenali karena performa dan prestasi yang di miliki ketika bekerja.

Penghargaan bisa bermacammacam, ada dalam bentuk bonus, promosi, penambahan tanggung jawab yang bagi beberapa pegawai bisa menjadi beban namun bagi beberapa pegawai lainnya dapat menjadi poin penghargaan bagi dirinya. Tapi yang pasti perusahaan harus memberikan nilai lebih. ”Kadang kala tidak seluruhnya mengenai uang,” tuturnya.

Bentuk penghargaan yang paling baik adalah membuat pegawai mengetahui kalau dirinya dihargai oleh perusahaan,bukan hanya oleh sekelompok kecil orang. Beberapa perusahaan kadang kala menempatkan foto pegawai yang paling berprestasi di area pabrik untuk menegaskan bahwa pegawai tersebut dapat menjadi panutan bagi yang lain.

Dia menjelaskan, perusahaan harus memberikan penghargaan kepada pegawai. Pemikirannya sederhana, karena perusahaan harus menempatkan karyawan sebagai bagian dari modal,dan sangat disayangkan kalau modal yang paling berharga dilepas hanya karena personal tersebut tidak dihargai.

(rhs)

 

 

 

 

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah pengaruh dari Sistem penghargaan terhadap kinerja pegawai di AJB Bumiputera 1912 Cabang Soreang. Yang ditandai dengan kurang tercapainya perolehan nasabah (SP) dan premi pertama (PP), sehingga berpotensi menjadi penghambat bagi tercapainya tujuan perusahaan. Teori yang dikemukakan oleh Abraham Maslow mengenai hirarki kebutuhan yang harus dipenuhi oleh seorang pegawai, didorong dengan apa yang dikatakan oleh Patton dalam ivancevich mengenai sistem penghargaan yang dapat membantu dalam proses pemberian penghargaan tersebut. Dengan bertambahnya kualitas dari sistem penghargaan yang ada, maka bertambahlah kinerja yang dimiliki oleh masing-masing pegawai seperti apa yang dikatakan oleh Tohardi. Yang diperkuat oleh indikator-indikator dari sebuah kinerja. Dalam penelitian ini digunakan metode penelitian deskriptif dan verifikatif, yang dilakasanakan melalui pengumpulan data dilapangan. Maka metode penelitiannya adalah metode survey explanatory, yang diambil melalui populasi yang berjumlah 66 orang dengan diikuti oleh pengujian instrumen. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji regresi linier sederhana, yang akan dilanjutkan dengan pengujian hipotesis. Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel sistem penghargaan berada pada kategori cukup efektif sedangkan variabel kinerja pegawai berada pada kategori cukup tinggi. Data berdistribusi normal dan berpola linier. Dari hasil uji hipotesis diperoleh bahwa pengaruh variabel sistem penghargaan terhadap kinerja pegawai signifikan..

 

Penghargaan sebagai Bentuk Apresiasi kepada Pegawai

Sebagai langkah nyata dalam hasil pembinaan maka diadakan pemberian penghargaan pegawai yang telah menunjukkan prestasi kerja yang baik. Adapun pengertian dari penghargaan ini dalam perusahaan kerap dalam bentuk pemberian berupa piagam dan sejumlah uang dari perusahaan pegawai yang mempunyai prestasi. Ada juga perusahaan yang memberikan penghargaan kepada pegawai karena masa kerja dan pengabdiannya dapat dijadikan teladan bagi pegawai lainnya. Pemberian penghargaan karena masa kerja pegawai bertujuan untuk memotivasi gairah dan loyalitas perusahaan ini juga dilakukan oleh kantor Cabang Setiabudi Bandung.

Kegiatan acara rapat bulanan yang diadakan di KC Setiabudi yang beralamat Jl Dr Setiabudi no 94 Bandung dilaksanakan tanggal 06 Oktober 2015 yang dipimpin oleh Kepala Cabang Bpk Joko Kelono memberikan penghargaan atau reward kepada agen yang berprestasi yang menutup produk BP Maxi dan juga  PP (Premi Pertama) yang 10 SP (Surat Permintaan) terdiri dari 3 orang yaitu agen dan Supervisor Pemberian penghargaan tersebut merupakan upaya perusahaan dalam memberikan balas jasa atas hasil kerja pegawai,sehingga dapat mendorong pegawai bekerja lebih giat dan berpotensi. Pegawai memerlukan suatu penghargaan pada saat hasil kerjanya telah memenuhi atau bahkan melebihi standar yang telah ditentukan oleh perusahaan. Penghargaan ini dapat berupa pujian. Tidak hanya kalau pegawai melakukan kesalahan memperoleh makian dari pimpinan. Pegawai bekerja mempunyai tujuan,antara lain untuk memperoleh penghasilan agar kebutuhan dan keinginannya dapat direalisasikan. Dari apresiasi ini bisa menjadi semangat kerja para agen dan Supervisor untuk membuka pasar Asuransi Bumiputera 1912 yang besar dan penghargaan ini juga tidak dilakukan di kantor Cabang Setiabudi Bandung saja tetapi dikantor Cabang Asuransi Bumiputera 1912  Wilayah Jawa Barat I/ Bandung.